بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
WADAHKAN GENERASI KITA
Dan terdapat lebih dari 500 orang ilmuwan Islam sekaliber Ibnu Sina dalam segala bidang Ilmu Pengetahuan (Bidang Astronomi, Matematika, Fisika, Kimia, Geografi), semua itu adalah Ilmuwan Muslim terdahulu. Mereka itu oleh orangtuanya ditanamkan terlebih dahulu fondasi agama. Demikian itu penting bagi anak-cucu kita, pilihlah pendidikan yang ada fondasi agamanya. Tanamkan di tengah keluarga kita fondasi agama (Islam). Karena kita semua harus memiliki tanggungjawab kepada Allah subhanahu wata’ala dalam hal mendidik anak (generasi penerus) kita.
Pertanggungjawaban.
Dalam Hadits Shahih, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tidaklah bisa menggerakkan telapak kaki kita kelak di padang Mahsyar, kecuali ditanya oleh Allah sebelumnya empat hal :
1. Umurmu di dunia dipergunakan untuk apa,
2. Masa mudamu, dipergunakan untuk apa,
3. Ilmumu yang didapat dipergunakan untuk apa,
4. Hartamu bagaimana cara mendapatkanya dan dipergunakan untuk apa.
Tanamkan Rasa Bangga dengan Islam.
Kepada generasi muda kita, anak-cucu kita harus ditanamkan Al I’tizaz bil Islam (rasa bangga dengan identitas Islam). Tanamkan kepada anak-cucu kita rasa bangga punya jati-diri sebagai orang Islam. Sebagai penganut agama yang benar di sisi Allah subhanahu wata’ala.
Tanamkan rasa bangga dengan busana muslimah. Harus merasa hina berpakaian minim ala Barat, ikut-ikutan mode orang kafir. Bangga menjadi orang yang beriman. Allah subhanahau wata’ala berfirmna dalam Surat Ali Imran ayat 139 :
سُوۡرَةُ آل عِمرَان
وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (١٣٩)
\Janganlah kamu bersikap lemah(merasa terhina), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
Maknanya, Allah sendiri yang menyatakan bahwa kita orang beriman adalah orang yang paling tinggi derajatnya di hadapan Allah subhanahu wata’ala. Maka jangan merasa minder sebagai orang Islam. Sebaliknya harus merasa bangga punya identitas orang Islam.
Lihat Surat Al Munafiqun ayat 8 :
سُوۡرَةُ المنَافِقون
يَقُولُونَ لَٮِٕن رَّجَعۡنَآ إِلَى ٱلۡمَدِينَةِ لَيُخۡرِجَنَّ ٱلۡأَعَزُّ مِنۡہَا ٱلۡأَذَلَّۚ وَلِلَّهِ ٱلۡعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِۦ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ لَا يَعۡلَمُونَ (٨)
Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.
Maksudnya, mereka adalah orang-orang munafik yang (pura-pura beriman) dalam perjalanan menuju perang Uhud, mereka menghasut sehingga sebanyak 300 orang pasukan muslimin berbalik (tidak mau berperang, desersi), sehingga pasukan Rasulullah saw yang semula 1000 orang tinggal 700 orang, melawan kaum kafir dari Mekkah yang berjumlah 10.000 orang.
Dalam ayat tersebut yang dimaksud orang yang kuat adalah kaum muslimin. Orang munafiq itu sudah merasa lemah dan merasa akan di usir dari Madinah seusai perang Uhud.
Orang munafik tidak punya rasa bangga, karena tidak beriman. Tidak punya kebanggaan jati-diri. Maka mereka menyembunyikan kekafirannya dan menampakkan keimanan (pura-pura beriman).
Intinya: Tanamkan rasa besar hati (kebanggan) sebagai seorang muslim.
Pahamkan Islam dengan benar.
Kepada anak-anak kita, generasi penerus kita ajarkan dan pahamkan Islam dengan benar yaitu dari AlQur’an dan As Sunnah. Berguru dengan guru yang benar, yang mengajarkan Al Qur’an dan As Sunnah, bukan adat-istiadat atau kebiasaan yang bertentangan dengan AlQur’an dan As Sunnah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Berikan posisi- posisi strategis dalam kegiatan keagamaan biar tidak mencari posisi di tempat yang menyimpang, kasih tempat di aktifitas - aktifitas keagamaan biar tidak cari tempat dalam aktifitas menyimpang.
Waspadalah dengan dengan stigma (anggapan) dari orang-orang kafir yang mengatakan bahwa orang berjenggot, suka ke masjid, dst. adalah teroris. Itu pemahaman orang Barat yang anti Islam. Orang Islam yang berjenggot adalah melaksanakan Sunnah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Wanita yang berjilbab adalah melaksanakana ajaran AlQur’an dan As Sunnah.
Sekian bahasan mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTGAHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alikum warohmatullahi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar